TUGAS MAKALAH
PERILAKU ADMINISTRASI
KERAGAMAN DALAM ORGANISASI
PERILAKU ADMINISTRASI
KERAGAMAN DALAM ORGANISASI
Di Susun Oleh :
Keragaman Dalam Organisasi
Kita semua tidaklah sama. Hal ini cukup jelas, tetatpi para manajer
kadang melupakan bahwa mereka perlu mengenali dan memanfaatkan perbedaan untuk
memaksimalkan para pekerja. Manajeman keragaman yang efektif mampu meningkatkan
keberhasilan organisasi untuk menggali keahlian, kemampuan, dan ide terluas
yang mungkin dimiliki para pekerja. Manager juga perlu mengakui bahwa
perbedaasn di antara orang – orang dapat berujung pada kurangnya komunikasi,
kesalahpahaman, dan konflik.
Tingkat – Tingkat Keragaman
Meskipun banyak yang mengatakan bahwa keragaman adalah dalam
hal umur, ras, jenis kelamin, etnis, agama, dan status disabilitas, para ahli
mengakui hal ini bahwa karakteristik demografis tersebut hanyalah permukaan
dari gunung es. Dografis umumnya merefleksikan keragaman level permukaan (surve
level diversity), bukan pemikiran atau perasaan, serta dapat mengarahkan
stereotip dan asumsi pekerja dalam menilai orang lain.
Diskriminasi
Meskipun keragaman memberikan banyak bpeluang bagi
oraganisai, manajeman keragaman ynag efektif juga berarti berupaya
mengeliminasi diskriminasi yang tidak adil. Mendiskriminasi bearti
memperhatikan perbedaa n antara hal satu dengan yang lainnya, yang sebenarnya
tidfak selalu buruk. Meskipun banyak daari tindakan diskiriminasib dilanrang
dalam hukum serta bukan merupakan bagian
kebijkan resmi di hampir semua organisasi, namun ribuan kasus diskriminasi
pekerja tercatat setiap btahun dan masih yang lainya yna tidak melapor hal ini.
Keragaman adlah suatu istilah yang luas dan frase keragaman
tempat kerja dapat merujuk pada karakteristik apa pun yang menyebabkan seseoran
berbeda dari yang lainnya.
Krakteristik seperti biografius umru, jenis kelamin, ras, diosbilitas, dan lama beker4ja adlah beberapa perbedaan yang nyata pada para pekerja.
Krakteristik seperti biografius umru, jenis kelamin, ras, diosbilitas, dan lama beker4ja adlah beberapa perbedaan yang nyata pada para pekerja.
Umur
Hubungan antar umur dan kinejrajmungkn menjadi suatu isu yang
semakin penting selama dekade yan mendatang karena banyak alasan. Salah
satunya, tringkat usia angkatan kerja diseluruh dunia bertambah.
Kebanyakan pekerja saat ini tidak p[erlu
lagi poensiun pada usia 70 tahun, dan 62% dari merka yang berusia 45 n- 60
menununda pensiun.
Sekarang kita lihat buktinya efek apa yang terjadi akibat umur terhadap perputaran kerja, absensi, produktifitas dan kepuasan? Semakin tua anda semakin kecil kemungkinan anda menundurkan diri dari pekerjaan. tyuy
Banyak yang bilang bahwa produktifitas menurun sejalan dengan umur, sering diasumsikan bahwa keahlian seperti kecepatan< ketangkasan kekuatan dan koordinasi melemah sepanajang waktu dan kebosanan atas pekerjaan serta kurangnya styimulasi intelektual berkopntrubusi terhadap penurunan produktifitas.
Sekarang kita lihat buktinya efek apa yang terjadi akibat umur terhadap perputaran kerja, absensi, produktifitas dan kepuasan? Semakin tua anda semakin kecil kemungkinan anda menundurkan diri dari pekerjaan. tyuy
Banyak yang bilang bahwa produktifitas menurun sejalan dengan umur, sering diasumsikan bahwa keahlian seperti kecepatan< ketangkasan kekuatan dan koordinasi melemah sepanajang waktu dan kebosanan atas pekerjaan serta kurangnya styimulasi intelektual berkopntrubusi terhadap penurunan produktifitas.
JENIS KELAMIN
Sedikit isu mengawali lebih banyak debat, kesalahpahaman, dan opini yang tidak didukung dibandingkan apakah wanita mempunyai kinerja sebaik pria.
Tempat terbaik untuk mulai mempertimbangkan ini adlah dengan mengakui bahwa sedikit< jika ada< perbedaan perbedaan penting antara pria dan wanita yang memengaruhi kinerja> Nyatanya sebuah studi metaanalisis terbaru atas kinerja menemukan bahwa wanita meraih skor lebih sedikit tinggi dibandingkan pria dalam ukuran ukuran kinerja> Tidak ada perbedaan pria wanita yang konsisiten dalam kemapuan memecahkan masalah< keahlian analistis< dorongan kompetitif motifasi kemapuan bersosialisasi atau kemapuan belajar
RAS DAN ETNIS
Ras merupakan sebuah isu kontroversial> Bukti menyatakan bahwa beberapa mendapati interaksi dengan kelompok ra lainnya tidak nyaman apabiula tidak ada skenario perilaku yang jelas untuk memandu perilaku
Kita mendefinisikan ras sebagai warisan biologis yang digunakan orang untuk mendefinisikan dirinya< etnis merupakan karakteristik budayaj tambahan ynag sering beririsan dengan ras Definisi ini memungkinkan setiap individu menetukan ras dan etnis
Ras merupakan sebuah isu kontroversial> Bukti menyatakan bahwa beberapa mendapati interaksi dengan kelompok ra lainnya tidak nyaman apabiula tidak ada skenario perilaku yang jelas untuk memandu perilaku
Kita mendefinisikan ras sebagai warisan biologis yang digunakan orang untuk mendefinisikan dirinya< etnis merupakan karakteristik budayaj tambahan ynag sering beririsan dengan ras Definisi ini memungkinkan setiap individu menetukan ras dan etnis
DISABILITAS
Dampak dari disabilitas pada hasil pekerjaan telah dikaji pada berbagai perspektif. Di sisi lain, sebuah tibjauna atas bukti menyatakan bahwa pekerja dengan disabilitas menerima evaluasi kinerja yang lebih tinggi. Meskipun demikian, tinjauan yang sama menemukna bhawa meskipun kinejra mereka lebih tinggi, individu dengan disabilitas cederung menemukan ekspektasi kinerja yang lebih rendah dan semakin kecil kemungkinan dipekerjakan.
Meskipun individu penyandang cacat terus mengalami dikriminasi, mereka kadang – kadang diberikan perlakuan preferensial di tempat kerja. Ke6ika status penyandang cacat secara acak dmanip[ulasikan di antara kandididat hipotetikal, individu penyandang cacat dinilai memiliki kualitas kepribadian sperior seperti dependabilitas dan potensi.
Dampak dari disabilitas pada hasil pekerjaan telah dikaji pada berbagai perspektif. Di sisi lain, sebuah tibjauna atas bukti menyatakan bahwa pekerja dengan disabilitas menerima evaluasi kinerja yang lebih tinggi. Meskipun demikian, tinjauan yang sama menemukna bhawa meskipun kinejra mereka lebih tinggi, individu dengan disabilitas cederung menemukan ekspektasi kinerja yang lebih rendah dan semakin kecil kemungkinan dipekerjakan.
Meskipun individu penyandang cacat terus mengalami dikriminasi, mereka kadang – kadang diberikan perlakuan preferensial di tempat kerja. Ke6ika status penyandang cacat secara acak dmanip[ulasikan di antara kandididat hipotetikal, individu penyandang cacat dinilai memiliki kualitas kepribadian sperior seperti dependabilitas dan potensi.
KARAKTERISTIK BIOGRSAFFIS LAINNYA ;
Masa Kerja, Agama, Orientasi Seksual dan Identitas Kelamin, serta Identitas
Budaya
Masa Kerja, Selain perbedaan jenis kelamin dan ras, beberapa isu lebioh disebabkan oleh miskonsepsi dan spekulasi dibandingkjan dampak dari senioritas pada kinerja. Riset menghubungkan masa kerja dan absen cukup bjelas dan kuat. Studi secara konsisiten menunjukan senioritas berhubungan negatif dengan absen. Masa kewrja juga merupakan sebuah variabel yang mamp[u menjelaskan perputaran pekerja. Semakin lama seseorang dalam suatu pekerjaan, semakinkecil lemungkinannya untuk keluar. Bukti mengindikasikan masa kerja dan kepuasan kerja berhubungan positif. Faktanya, saaat umur dan masa kerja diperlakukan ter[pisah, amasa kerja tampak sebagai sebuah alat prediksi kepuasan kerja yang lebioh konsisiten dan stabil dibandingkan umur.
Masa Kerja, Selain perbedaan jenis kelamin dan ras, beberapa isu lebioh disebabkan oleh miskonsepsi dan spekulasi dibandingkjan dampak dari senioritas pada kinerja. Riset menghubungkan masa kerja dan absen cukup bjelas dan kuat. Studi secara konsisiten menunjukan senioritas berhubungan negatif dengan absen. Masa kewrja juga merupakan sebuah variabel yang mamp[u menjelaskan perputaran pekerja. Semakin lama seseorang dalam suatu pekerjaan, semakinkecil lemungkinannya untuk keluar. Bukti mengindikasikan masa kerja dan kepuasan kerja berhubungan positif. Faktanya, saaat umur dan masa kerja diperlakukan ter[pisah, amasa kerja tampak sebagai sebuah alat prediksi kepuasan kerja yang lebioh konsisiten dan stabil dibandingkan umur.
Agama, Tidak hanya orang yang religius dan nonreligius yang
mempertanyakan sisitem kepercayaan satu sam lain, sering kali orang v- orang
dengan kepercayaan yang berbeda berkonflik. Individu yang religius juga bisa
beranggapan bahwa mereka memiliki kewajiban untuk menunjukan kepercayaan di
tempat kerja, dan merka yang tidak memiliki kepercayaan lain mungkinm merasa
keberatan.
Oreientasi seksual dan identitas
gender
Hukum federal tidak melarang diskriminasi atas pekrja
berdasarkan orientasi seksual, meskipun 21 negara bagian dan lebih dari 160
daerah melarang. Pengembangan terkini menyatakan, meskipun demikian, kita bisa
saja di atas puncak perubahan. Pemerintahan federal melarang diskriminasi atas
pekerja pemerintah berdasarkan orientasi seksual. Equa employment opportunity
commusion (EEOC0, yaitu agen federal yang bertanggung jawab untuk mendorong
hukum diskriminasi pekrjaan. Oleh karena itu, ketika waktu telah berubah dengan
pasti, orientasi seksual dan identitas jenis kelamin tetap menjadi perbedaan
individu yang menerima perlakuan sangat berbeda menurut hukum kita dan di
terima cukup berbeda da;lam organisasi berbeda.
Identitas Budaya
Kirta telah lihat orang-orang mendifinisikan dirinya dari sisi ras dan etnis. Banyak membawa sebuah identitas budaya yang kuat juga, sebauh hubungan dengan budaya atau nenek moyang keluarga atau masa muda yang bertahan sepanjang waktu, tidak peduli diman individu itu berada dalam dunia. Peraktik tempat kerja yang bertentangan dengan norma dari identitas budaya seseorang sangat umum bertahun-tahun yang lalu ketika masyarakat kurang mobilisasi. Seorang yang bekerja di luar daerah asalnya mencari kelmpok dan organisasi yang memiliki identitas budaya yang sama denganya, atau mereka menyesuaikna praktik mererka dengan norma lingkungan kerja barunya. Oraganisasi umumnya tidak diharapkan untuk mengakomodasi keinginan tiap-tiap individu.
Kirta telah lihat orang-orang mendifinisikan dirinya dari sisi ras dan etnis. Banyak membawa sebuah identitas budaya yang kuat juga, sebauh hubungan dengan budaya atau nenek moyang keluarga atau masa muda yang bertahan sepanjang waktu, tidak peduli diman individu itu berada dalam dunia. Peraktik tempat kerja yang bertentangan dengan norma dari identitas budaya seseorang sangat umum bertahun-tahun yang lalu ketika masyarakat kurang mobilisasi. Seorang yang bekerja di luar daerah asalnya mencari kelmpok dan organisasi yang memiliki identitas budaya yang sama denganya, atau mereka menyesuaikna praktik mererka dengan norma lingkungan kerja barunya. Oraganisasi umumnya tidak diharapkan untuk mengakomodasi keinginan tiap-tiap individu.
Kemampuan Intelektual
Adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas
mental, berfikir, penalaran, dan memecahkan masalah. Kebanyakan masyarakat
menempatkan nilai yang tinggi pada intelektualitas, dan untuk alasan yang baik.
Orang- orang cerdas umumnya memperoleh lebih banyak uang dan memperoleh tingkat
pendidikan yang tinggi. Mereka juga semakin mungkin untuk muncul sebagai
pemimpin. Meskipun demikian saaat orang – orang tidak selalu mampu menilai
kemappuan kognitifnya secara benar, faktor – faktor asli dan yang memengaruhi,
serta pengujian kecerdasan inteletual (intelegence quotient (IQ)) adalah kontrversial.
Perusahaan yang menguji tidak mengklaim tesnya untuk menilai kecerdasan, tetapi para
ahli mengentahui bahwa mererka melakukanya. Tujuh dimensi yang palng sering
disebut membentuk kemampuan intelektual adalah kecerdasan
angka, komperehensi verbal, kecepatan perseptual, penalran induktif, penalaran
deduktif, visual spasial, dan ingatan.
Kemampuan Fisik
Mewskipun perubahan alami pekrjaan menyebabkan kemampuan
intelektual semakin menigkayt untuk banyak pekerjaan, kemampuan fisik
telah dan tetap akan bernilai. Riset
atas ratusan pekerjaan telah mengidentifikasikan sembilan kemampuan dasar yang
dibutuhkan dalam pekerjaan tugas fisik.
Peran Disabilitas
Pentingnya kemampuan dalam bekerja tampak menciptakan masalh
saaat kita mencoba untuk memformulasikan kebijakan tempat kerja yang mengakui
keragaman dari sisi status disabilitas. Seperti kita telah catat, mengakui
bahwa individu memiliki kemapuan berbeda yang dapat di pertimbangkan dalam
membuat keputusan perekrutan tidaklah problematis. Meskipun demikian, adalah
diskriminatif untuk membuat asumsi kososng atas dasar disabilitas. Juga
demikian untuk mengakomodasi penyandang disabilitas. Manajeman keragaman
membuat orang lebiuh sadar dan sensitif pada kebutuhan dan perbedaan yang lain.
Defifinsi ini menandai fakta bahwa program keragaman mengikutsertalan dan
dimaksudkan untuk setiap orang. Keragaman lebih mungkin sukses jika kita
memandanganya sebagai urrusan setaiap[ orang dari pada jika percaya ia hanya
membantu kelompok pekerja tertentu.
Menarik, Memeilih, Mengembangkan, dan
Mempertahankna Pkerja yang Beragam
Suartu meteode mingkatkan keragaman tenaga kerja adalag
menargetkan pesan rekrutmen yang spesifik pada kelompoik doegreafis yang kurang
diwakili dalam tenaga kerja. Ini bearit menempatkan iklan dalam publikasi lebih
kepada kelompok demografis spesisfik dikampus, universitas, dan institusi
lainnya dengan jumlah signifikat dari minoritas yang kurang di wakili, dan
membentuk kerja sama dengan asosiasi Komunitas Indinyur Wanita atau Asosiasi
Lulusan Bisnis Minoritas.
Apa yang kita ketahui bahwa sebuah iklim keragaman yang positif harus menjadi sasaran, semua pekerja tampaknya memilih sebuah organissasi yang mengahrgai keragaman.
Apa yang kita ketahui bahwa sebuah iklim keragaman yang positif harus menjadi sasaran, semua pekerja tampaknya memilih sebuah organissasi yang mengahrgai keragaman.
Kragaman Dalam Kelompok
Kebanyakan tempat kerjqa membutuhkan kerja keras dalam
tetanan kelompok. Saat seseorang bekerja dalam kelompok, mereka merasa perlu
menyususn sebuah cara yang sama untuk melihat dan menyelesaikan tuas – tugas
yang utama, dan mereka perlu berkomunikasi satu sama lain dengan sering. Jika
mereka merasa sedikit rasa keangotaan dan kohesi dalam kelompoknya, semua
atribut kelompok ini mungkin akan menderita. Apakah keragaman membantu atau
menggangu organisasi/ jawabanya adalah “ya”. Dalam beberapa kasus, keragaman
dalam sifat- sifat dpat melukai kinerja tim, sedangkan dalam hal yang lainnya
justru dapat memfasilitasi kinerja. Tim yang beragam atau homogen yag paling
efektif bergantung pada karakteristik kepentingan, Keragamn demgrafis (jenis
kelamin, ras, dan etnis) tidak kelihatan baik membantu maupun melukai kinerja
tim secara umum.
Program Keragaman Efektif
Oraganisasi menggunakan keragaman usaha untuk memanfaatkan
keragaman, termasuk merekrut dan memilih kebijakan yang tekah didiskusikan, jug
pelatihan dan praktik pengembangan. Programan tenaga kerja yang efektif dan
komperhensif mengajarkna manajer
mengenai keraqngka kerja legal bagi peluang pekrjaan yang sama dan
mendorong perlakuan yang adil atas semua oprang tnapa memandang karakteristik
demografisnya., mereka mengajarkan manajer bvagaimana sebuah tenaga kerja yang
beragam akan lebih baik dalam melayani pasar yang beragam dari klien dan
pelanggan, mereka mempercepat praktik perkembangan pribadi yang menegluarkan
keahlian dan kemapuan semua pekerja, mengakui bagaimana perbedaan persepektif
dapat menjadi cara yang bernilai untuk meningkatkan kinerja setiap orang.
Ringkasan Akhir
Kita dapat meilihat
melalui banyak sudut pandang. Kita memberi perhatian khusus pada tiga
variable karakterisrtik biografis, kemampuan, dan program keragaman. Manajeman
keragaman harus merupakan komitmen berkelanjutan yang merangkum semua level
prganisasi. Kebijakan untuk menigkatkan iklim keragaman dapat menjadi efektif ,
sedemikian lama sering dengan didesainnya mereka untuk mengakui perspektif
semua pkerja.
No comments:
Post a Comment